Kepiting dikenal sebagai salah satu makanan darilaut (seafood) yang digemari oleh masyarakat kita. Kepiting adalah sumber protein yang baik (mengandung sekitar 18-19.5 gram protein per 100 gram). Lihat tabel di bawah yang menyajikan komposisi zat gizi dari kepiting dibandingkan ikan/seafood lainnya.
Kita tentu tahu bahwa kalsium adalah zat gizi penting dalam pembentukan tulang dan gigi. Menabung kalsium sejak usia dini juga penting bagi tercapainya kepadatan massa tulang optimal untuk menghindari osteoporosis di usia lanjut nanti.
Perlu juga dicatat bahwa kepiting juga mengandung EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) yaitu komponen asam lemak Omega-3 yang penting dalam pembentukan membran sel otak pada janin sejumlah 0.3 gram (Brown et al. 2008). Dengan demikian kepiting baik dikonsumsi oleh ibu hamil untuk optimalisasi pertumbuhan otak janin yang dikandungnya.
Lemak, kolesterol, dan alergen
Daging kepiting hanya sedikit mengandung lemak (sekitar 1 gram per 100 gram), lebih sedikit jika dibandingkan dengan daging ayam (sekitar 6-10 gram per 100 gram) atau daging kambing (11-12 gram per 100 gram). Demikian juga kandungan asam lemak jenuhnya relatif rendah (0.1 gram per 100 gram) jika dibandingkan daging ayam (2.2-2.6 gram per 100 gram) dan daging kambing (4.3 gram per 100 gram). Di samping itu, seperti telah disebutkan sebelumnya, daging kepiting juga mengandung asam lemak Omega-3 sedangkan daging ayam dan daging kambing tidak.
Kekhawatiran terhadap kandungan kolesterol tinggi tidak perlu terjadi saat mengonsumsi kepiting karena kandungan kolesterol kepiting tergolong rendah (78 miligram per 100 gram). Kandungan kolesterol tersebut kurang lebih setara dengan daging ayam panggang tanpa kulit (75 miligram per 100 gram). Sebagai perbandingan, satu butir telur ayam mengandung 212 miligram kolesterol, udang sekitar 110-150 miligram per 100 gram, dan termasuk tinggi kolesterol adalah otak (sekitar 1500 miligram per 100 gram) dan hati (sekitar 500 miligram per 100 gram). Faktor lain yang mempengaruhi kenaikan kadar kolesterol dalam darah adalah konsumsi asam lemak jenuh (saturated fatty acid), dan telah diungkapkan sebelumnya bahwa kandungan asam lemak jenuh dari daging kepiting tergolong rendah. Jadi tidak perlu khawatir dengan kadar kolesterol darah anda ketika makan daging kepiting.
Kekhawatiran lain sehubungan dengan konsumsi daging kepiting adalah sama dengan kekhawatiran mengonsumsi makanan darilaut lainnya, yaitu takut alergi. Alergi adalah reaksi imunologis terutama imunoglobulin E (IGE) tubuh terhadap kehadiran protein spesifik. Biasanya ditandai dengan gatal-gatal dan kulit kemerahan. Pada tingkat yang parah alergi dapat menyebabkan sulit bernapas. Sesungguhnya alergi adalah peristiwa yang tidak sederhana dan ditentukan juga oleh faktor genetik di samping faktor lingkungan. Belum sempurnanya sistem imun saat bayi dilahirkan juga dapat memicu reaksi alergi. Protein dikenal sebagai salah satu alergen (pemicu alergi), termasuk tentunya protein dari susu, telur, kacang-kacangan, dan makanan darilaut. Namun jika tidak ada riwayat alergi dalam keluarga dan jika anda tidak mengalami tanda-tanda alergi, berarti anda aman mengonsumsi daging kepiting.